Travelholistic 2

Foto: Cholis
“Sakit itu anugerah.”  Begitu kata dokter menganut pengetahuan medis dan herbal di Ciledug.  Dapat pelajaran ketuhanan yang hebat saat bertemu dengan seorang dokter yang satu ini.  Beliau percaya bahwa Allah memberikan penyakit adalah sebuah bentuk kenikmatan yang berbeda dalam menunjukan keindahannya.   Karena seringkali ketika sakit, kita akan lebih merasakan kenikmatan shalat, berdoa, dan dzikir, sakit menjadi berkah bukan musibah.  Berkunjung ke dokter seperti mendapat konsultasi siraman rohani.  Ini sebagian refleksi saat kunjungan pertama ke sebuah pengobatan herbal seorang dokter yang pernah mengalami kanker usus.

Menurutnya, selain terus berusaha berobat kita harus merasa yakin bahwa kita dapat sembuh.  Allah-lah yang mempunyai kekutan untuk menyembuhkan.  Karena baginya, setiap penyakit itu pasti ada obatnya dan tubuh manusia sebetulnya dapat menyembuhkan dirinya sendiri. 

Sambil suami saya diakupunktur, kami keluarganya dan suami ngobrol-ngobrol banyak tentang hubungan sakit dengan alam dan Sang Pencipta.  Ada garis merah anatara sakit dengan cara Tuhan memberi jendela hidup.  Meskipun cara-Nya seringkali membuat kita dipenuhi rasa takut, khawatir, dan kita semakin sadar atas banyaknya hal yang tidak kita tahu.  

Berkaitan dengan penyakit suami saya yaitu high grade glioma (tumor di bagian otak), ada beberapa faktor yang bisa membuat syaraf otak itu sembuh, diantaranya
  1. Faktor psikis
  2. Pola Makan
  3. Pola Hidup
  4. Faktor Lingkungan
  5. Kondisi terkini
5 faktor ini seolah hal yang sederhana, tapi seringkali diabaikan.  Karena seringkali kondisi membuat sudut pandang terhadap kelima faktor ini tidak seimbang.

Sebetulnya, sudah beberapa bulan ini pola makan, hidup dan lingkungan sudah banyak dirapikan.  Dari poin-poin ini, seolah kita diajarkan untuk menata hidup lebih rapi dan bijaksana menjalani hidup.  Sadar akan tubuh, alam, orang-orang sekitar dan Allah.  Allah telah sedemikian rupa memberi banyak pelajaran agar bijak dan ramah dalam menjalani hidup.  Tapi, seringkali kita lupa dan berlebihan dalam menjalani hidup. 

Foto: Imatakubesar

Masalah psikis ini, ditekankan oleh dokter agar kita lebih tenang dalam menghadapi hidup, hindari dan kelola pikiran-pikiran negatif yang seringkali mengganggu.  Diusakan jangan terlalu banyak pikiran dan tekanan.  Lebih tenang dan berdamai dengan keadaan.  Untuk yang satu ini, saya sebetulnya agak kebingungan, karena sifat suami yang saya tahu lebih easy going, sense of humornya bagus dan selalu berfikir positif.  Bahkan seringkali dalam keadaan sakitpun, dia seringkali member nasihat dan membuat saya tenang dan sabar dalam menjalani proses penyembuhan ini, padahal dia yang sakit.

Pola makan ini disadari selama ini kurang sadar nutrisi bahkan cenderung berantakan.  Kami ini pasangan yang doyan jajan, kalau ada waktu kosong selalu dimanfaatkan untuk jalan bersama dan jajan.  Dari lomie ayam di halaman Masjid Istiqomah yang enak banget, makanan enak dan murah di Jl. Imam Bonjol, Pempek di Jl. Veteran, batagor hari Minggu di Gasibu, dan beberapa tempat ngopi saat kami perlu di charge lalu memutuskan menjelajah menikmati udara Bandung dan endingnya selalu jajan jajan.  (Gubrag!)

Saran yang diberikan oleh dokter bahwa pola makan harus lebih ke back to nature.  Makanan tidak terlalu banyak diolah, penggunaan penyedap rasa, pengawet.  Seperti banyak minum air putih, lalu makanan yang serba segar seperti buah-buahan, sayuran yang setengah matang, buat jus sayur dan buah-buahan, cemilan yang serba ubi-ubian. 

Pola Hidup maksudnya memperbaiki Habluminannas dan Habluminallah.  Habluminannas artinya hubungan dengan manusia dan Habluminallah artinya hubungan dengan Allah.  Perbaiki hubungan silaturahmi dan cara bersikap dengan manusia, maksudnya dengan teman, saudara.  Begitupun perbanyak dan perbaiki cara beribadah pada Allah, rajin-rajin tahajud dan baca qur’an.  Menurutnya, dengan membaca Qur’an sebuah cara untuk memperbaiki kerusakan pada syaraf. 

Faktor Lingkungan Kalau jalan-jalan, datangi tempat yang banyak pepohonan, seperti taman, hutan kota, dan yang berhubungan dengan alam, hindari mall dan tempat-tempat yang hingar bingar.  

Faktor Diri Sendiri Tumbuhkan keyakinan bahwa kita bisa sembuh dari penyakit.  Rasa sakit itu jangan dirasakan tapi bebaskan dan serahkan penyembuhannya pada Allah SWT.
Faktor-faktor ini sebetulnya tidak hanya untuk suami, sepertinya sayapun harus mulai menerapkan pola ini.  Mengubah gaya hidup dan tetap berfikir positif terhadap berbagai situasi.  Karena papun kondisinya, Allah yang menentukan.

Satu titik ini, biarkan tangan Allah yang bergerak, dan kita terus berusaha dan tak henti mendekatkan diri.  Karena kita bagian dari alam dan pergerakannya.
Ima. Serpong. 5/11/2014


19 komentar:

  1. Semoga senantiasa dikuatkan dn semoga bis sembuh total Ya Mak

    BalasHapus
  2. Makasih Mak Ety :). Aaaaamiiiiin Ya Rabbalalamiin.

    BalasHapus
  3. Imaaaa, nuhun buat postingan ini.
    Jleb banget, iya nih masalah makanan, selalu di ingetin sama suami & keluarga, tapi kadang saya langgar. Kalo udah tumbang, baru deh nyesel :(

    BalasHapus
  4. Jleb jleb jleb. Terima kasih udah ngingetin, Mak :')

    BalasHapus
  5. Duh, banyak banget ya yg harus saya perbaiki nih. Thks udah diingetin ya Mak.

    BalasHapus
  6. Point pentingnya 'cuma' lima tapi buat saya menjadi panjaaang utk dijabarkan dalam bentuk langkah-langkah perubahan.makasih sudah mengingatkan,makasih juga sudah berbagi,semoga mba terus diberi kekuatan berusaha dan suami mba diberi rahmat As Syifa olehNya.Aamiin....YRA.

    BalasHapus
  7. Setelah kupikir-pikir, kelima aspek dalam diriku masih amburadul T___T

    BalasHapus
  8. mantep bgt nih tulisannya. pas deh. teh ima boleh tau dkter dan tempat berobatnya, infonya yaa... buat ibunda nih

    BalasHapus
  9. semoga bisa sembuh ya Ima suaminya dan terus optimis

    BalasHapus
  10. trimakasih sdh mengingatkan 5 poin penting itu ya mak :), semoga lekas sembuh buat suaminya mbak Ima :)

    BalasHapus
  11. Terimakasih semua sudah mengapresiasi, semoga bisa jadi penginat buat kita semua, khususnya saya yang super amburadul hehe...

    Bu Yayu ada 2 akupunktur suami saya jalanin:
    1. Klinik Akupunktur Meridien, D Mall, Jl, Margonda Raya Depok. jam buka: Senin-Sabtu, jam 09.00-15.00 WIB
    2. Klinik Natura Medika, Jl. Hos Cokroaminoto No. 6 (Ciledug Raya) Karang Tengah, Tangerang, Telp. 021-73444185. Jam buka: Senin, Rabu, Kamis, Sabtu jam 09.00-12.00 WIB dan Selasa dan Jumat jam 17.00-20.00 WIB
    Cing manfaat dan pada sehat, ya...

    BalasHapus
  12. insyaalloh sembuh..

    BalasHapus
  13. Semoga suaminya cepat sembuh, ya. Amen... :) Aku pernah kena tumor, tapi di payudara. Sekarang sudah diangkat :) Betul sekali psikis berpengaruh, aku disugesti sama ortuku kalau gak boleh takut, nanti dibius mimpi indah, pas sadar ada boneka Hello Kitty. Benar saja 5 hari setelah operasi aku sudah bisa jalan-jalan :) Doaku menyertai, ya! hugss.

    BalasHapus
  14. makasih mak Ima sharingnya. Manfaat banget. Oiya, semoga suaminya cepet sembuh ya mak. Aamiin.

    BalasHapus
  15. memang sakit itu anugrah yang harus disyukuri terkadang kita marah ..

    BalasHapus
  16. sakit memang indah jika kita bisa melihatnya dari kacamata yang lain.
    Allah kan kasih kita sakit agar kita beristirahat dan lebih fokus ke hal yang lain.

    BalasHapus
  17. Mbaaa... thanks sharingnya. Harus hepi selalu ya biar ngga sakit. Cepat sembuh ya suaminya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Unaaaaa atas kunjungannya. Moga doa Una di terima, aaamiiiin...

      Hapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv