Quran untuk Anakku

Siapa yang tidak mau anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, mandiri, kreatif, cerdas, pintar, peka, bertanggung jawab atas dirinya maupun orang lain dan sukses dunia-akhiran.  Duh, tampak muluk banget, yah.  Tapi saya yakin, apapun mungkin asal dipelajari ilmunya dan dijalani.   Ini bisa jadi berat (atau mungkin juga mudah) untuk mencapainya. Setiap orang tua, mempunyai cara sendiri dalam menerapkan pola asuh menghadapi kepribadian anak.  Anak harus dibekali ilmu hidup, agar jiwanya kuat dalam menghadapi hidupnya kelak saat dewasa.  Pengenalan hidup itu dimulai dari aktifitas sederhana hingga pengetahuan lingkungan sekitarnya.  Dan semua ini berawal dari rumah.  Bagi saya sendiri, rumah adalah sekolah pertama bagi anak.

Setiap anak itu istimewa, ia tumbuh dan berkembang dengan kepribadian yang berbeda-beda.  Dan setiap persoalan yang baru ini, kembali saya buka beragam referensi.  Doa adalah cara yang paling ampuh untuk menyelesaikan persoalan.  Dari setiap doa yang bergulir, selalu saja, katakanlah “alam” mengarahkan solusi.  Jawabanya bisa didapat dari internet, buku-buku, diskusi dengan orang lain dan tentu saja Al-Quran.  Proses pencarian ini yang menarik, setiap masalah selalu mengarahkan pada pembekalan diri yang selalu kembali merasa kosong.  Seperti kata teman saya Ummy Amalia, dia bilang, ternyata hidup itu sekolah yang tidak ada akhirnya.  Kalimat ini sungguh mengena dan dalem.

Sampai suatu pemikiran, manusia yang pintar itu akan memuliakan lingkungan jika jiwanya baik tapi sebaliknya seseorang itu akan merusak bumi dengan memanfaatkan kepintarannya.  Jadi solusinya adalah, anak harus dikenalkan Al Quran sejak dini.  Bahkan harus hafal dan memahami isi Quran.  Karena Quran adalah pola pengajaran hidup yang selama ini dicari, saripati setiap ilmu yang kita pelajari selama ini.  Sering kita mengabaikan, menjadi anti bahkan takut memegang Al Quran karena tidak mengetahuinya, tidak mendalaminya.

Dengan dikenalkan sejak dini, saya berharap anak-anakku akan lebih mengenal dan mencintai Quran.  Menjalani hidup yang luas ini dengan tenang dan leluasa.  Dengan hafal Qur’an dan menjalani pengajaranya, saya ada keyakinan apapun profesi yang ia jalani kelak tentu akan membawa kebaikan. Kami memang ada harapan, anak saya hafal Quran apapun kelak profesinya, apakah perupa, musisi, desainer, dosen, penulis, apapun, asal hafal dan memahami dan menjalankan isi Quran, dia akan maju dan mulia.  Karena untuk menjalankan hidup itu semua panduan ada dalam Al Quran.  Untuk menciptakan prinsip ini, saya ada keyakinan bahwa kebiasaan baik itu berawal dari rumah, tempat ia tinggal. 

Sedikit demi sedikit, saya kenalkan pada huruf-huruf hijahiyyah, do’a-do’a pendek dalam setiap aktifitasnya, dan mengenalkan sedikit demi sedikit juz ‘amma.  Saat dia lengah maupun saat dia bermain.  Hanya saja persoalan baru sekarang muncul, media kini seolah menjadi orangtua kedua,  seperti televisi, games, fitur-fitur yang ada di laptop sangat menarik perhatian anak.  Memang kekuatan visual dan audio lebih menarik perhatian anak dan sangat mudah diterima oleh anak.  Ini membuat kami sebagai orang tua kewalahan.  Sempat beberapa kali kabel televisi dicabut, sekring listrik dimatikan, laptop disembunyikan, agar media ini tidak selalu menghipnotisnya.  Lalu kami mulai gambar-gambar hijahiyyah sendiri, lama-lama ia bosan dan kembali mencari-cari televisi dan laptop.


Setelah browsing sana sini mencari alternatif media bacaan dan cara mengenalkan Quran, ternyata di facebook saya menemukan https://www.facebook.com/QuranCentrumStore.  Horeee… ternyata ada Syaamil Al-Qur’an for Kid’s, Al-Qur’an yang dikemas dengan desain menarik, cocok dikonsumsi untuk anak seusia anak saya.  Banyak warna, fitur-fitur menarik, visual secara keseluruham akan mudah diterima dan diserap oleh selera anak.  Saya tidak sabar untuk segera mendapatkan dan mengenalkan pada Devdan dan De Bayan.  Saya langsung memburu web yang bisa jual beli online, praktis dan tidak perlu cari ke toko buku.  Semangat rasanya, webnya ternyata ada disini: http://pusatalquranonline.com/ .  

Saya bukan penghafal Quran, jadi ini peluang buat saya sebagai si emak-cuek untuk memulai menghafal Quran berbarengan dengan anak saya.  Saya yakin saya tidak sendirian saat tahu ada https://www.facebook.com/SemangatQuran, yes, I’m not alone.  Bahkan sesekali saat buka twitter, sesekali ilmu-ilmu Quran itu bisa dibagi di link twitter https://twitter.com/Syaamil_Quran.


Niatpun kembali kukuh, menghafal satu hari satu ayat, sambil mengenalkan Quran pada anak tapi sebetulnya dengan adanya anak membuat saya diajarkan kembali mengenal Quran.    Tak ada kata terlambat untuk menghafal dan mempelajari segala sesuatu yang baik, setiap orang diberi waktu untuk memperbaiki kesempatan.   

Alhamdulillah,

Ledeng. Ima. 12 Juni

2 komentar:

  1. Bagus Bun AlQurannya. Menunya juga lengkap jadi cocok buat anak-anak..
    Packingannya bentuk tas ya Bun, wah praktis dong dibawanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Praktis dan cantik banget gambar2nya, warna2nya juga menarik. Bersahabat banget buat anak2

      Hapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv