Membayangkan
angin, pasir, debur ombak, burung camar, ikan bakar, tawa, senyum … seperti
potongan-potongan foto.
Seperti juga
hidup.
Pertemuan,
degup langkah, desing mobil, tawa, kepul rokok, kerumunan orang, umpatan tak
terduga, seperti tanda yang memberi banyak jawaban atas banyak peristiwa. Pertemuan dengan teman dimasa lalu,
langkah-langkah, bacaan, kekeraskepalaanku pada ibu, hening diantara gejolak
orang-orang. Menggoreskan banyak sisa
dan debur tentang pilihan yang aku buat dulu dan hari ini. Aku mengerti, dulu hanya ada keinginan,
langkah, tanpa mampu menjelaskan semua peta, hanya ada dalam peta. Tapi kini aku mengerti, meskipun melewatinya secepat
angin.
Tak ada yang
mampu diulang ketika pagi menembus dedaunan, beburung mempermainkan angin, sore
bersegera dilahap malam. Karena langkah
teruslah harus berjalan, jari haruslah terus begerak, mata haruslah terus
belajar, mengeja setiap kata, setiap situasi yang tak tuntas, hati haruslah
terus belajar pada setiap tanda-tanda; kebisuan dan teriakan yang tak
henti-henti. Hanya cinta yang mampu
menenggelamkan semua kelelahan, karena cinta yang mampu membuatmu terus bergerak
dan berjalan. Seperti Jumat yang tak
lelah kembali datang karena cinta pada manusia-manusia yang tak lelah datang di
tengah hari yang gontai.
Untuk semua
teman yang datang dan pergi dengan penuh cinta
Matakubesar,
21 oktober 2011
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar Anda. adv