Derap Bapak

Selimut malam tertanam rapi diantara wajahMu yang kokoh

Tinggalkan terang, tinggalkan senja

Diantara rona kelelahan, lelap dengan selimut & empuknya bantal
Aku bangun dengan kokoh menuju ruang hingar, tanah basah & bau anyir
Langkah kakiku satu persatu hingga ribuan langkah mengikuti jejakmu
Bingar menyeruak dari balik ruang lampu-lampu los pasar
Riuh tukang parkir, pedagang daging, pedagang ikan, sayuran
Diangkut, didorong, dilempar
Bau anyir menyeruak menangkap seluruh penjuru hidung
Tukang angkut hilir mudik melangkah tergesa melawan berat & kekakuan punggungnya

Aku
Dengan tas kaneron dibahu
Ribuan dzikir, melawan segala ketakutan & kekhawatiran

Anakku, Istriku
Kerjaku adalah ibadahku

Anakku, istriku
Dihadapan kalian, aku tak mampu memberi segudang nasihat

Tapi dengan ini, dengan gerakku,
Pergiku di malam hari, pulangku di pagi hari
Ku beri kalian nasihat tidak dengan kata-kata

Bismillahi Allaahuakbar… 

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv